JURNALISHUKUM.COM, BATANGHARI – Polres Batanghari melalui Satreskrim Polres menggelar ekspos kasus dugaan penipuan, yang melibatkan seorang oknum pegiat LSM dan sudah di tetapkan sebagai tersangka.
Dimana, pada sekitar pukul 16.00 WIB, ekspos kasus ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Batanghari, AKP Piet Yardi, SE, MH dihadapan awak media di ruang kerjanya, Rabu (26/7).
Dari keterangan Kasat yang didampingi KBO Reskrim IPTU Fauzan Azim SH, pelaku berinisial MWH, seorang perempuan paruh baya berusia 59 tahun, dilaporkan oleh dua orang korbannya.
“Yang memberatkan tersangka adalah, beliau residivis kasus penipuan dan penggelapan dan baru bebas beberapa bulan yang lalu. Malah saat ini, tersangka diadukan oleh dua warga lagi dengan locus dan kasus yang berbeda,” ungkap Kasat.
Kemudian, dua kasus yang menjerat tersangka yaitu tersangka menjanjikan kepada korban bisa mengurus menyetop proses penyidikan di aparat hukum, dengan meminta sejumlah uang.
“Jadi pelaku menjanjikan bisa menghentikan proses hukum suami dari pelapor dan korban sudah menyerahkan uang Rp 15 juta. Nah, korban melaporkan pelaku setelah mengetahui kasus ini tetap berlanjut, dan kemudian melaporkan kasus ini ke kepolisian,” ungkap Kasat.
Bahkan, ketika laporan dari korban berinisial ER sedang berproses, muncul laporan kedua dari warga berinisial ES yang dirugikan puluhan juta rupiah.
”Pelaku menjanjikan bisa mengurus izin pangkalan gas di Kabupaten Batanghari, dan korban menyerahkan uang pengurusan sebesar Rp 54 juta,” ungkap Kasat.
Di tempat yang sama, KBO Reskrim, IPTU Fauzan Azim menambahkan, terkait kasus pengurus izin pangkalan gas ini, korban yang baru melapor baru satu orang.
”Namun dari informasi yang kami dapatkan, korban pelaku ini jumlahnya belasan orang, bahkan ada satu warga yang dirugikan ratusan juta rupiah untuk mengurus pangkalan gas ini. Hanya saja mereka belum melaporkan kasus ini. Kami menghimbau agar para korban untuk segera melapor,” ucap KBO Reskrim.
Sementara itu, menurut kabarnya, dalam pekan ini, kasus penipuan dan penggelapan pada kasus pertama, akan masuk ke tahap II dan dilimpahkan ke kejaksaan Batanghari. (Sabli)