JURNALISHUKUM.COM, MEDAN – Beberapa hari yang lalu jemaat Gereja Elim Kristen Indonesia ( GEKI ) beribadah di depan kantor Walikota Medan, pada Rabu(15/02/2023).
Di kota medan sempat viral Kembali dengan kebijakan forum kerukunan umat beragama sumut yang kurang berpihak kepada setiap agama bebas menjalankan ibadah sesuai denagan kepecayaannya masing-masing yang ada.
Jemaat Gereja Elim Kristen Indonesia (GEKI), sudah kurang lebih 12 kali sudah menjalankan kegiatan ibadah di depan kantor walikota medan, jemaat GEKI kurang lebih saat ini 50 keluarga menjalakan ibadah dengan hikmat tanpa ada tutup atap yang menaungi di depan kantor walikota medan.
Awalnya Masyarakat jemaat, GEKI beribadah di gedung suzuya meralan. Jemaaat GEKI juga kurang mengerti apa tidak mendapatkan ijin dari pengelola suzuya marelan atau sekeliling suzuya yang melarang ibadah. Alasan pengelola dilarang beribadah di Gedung suzuya karena sudah di demo oleh warga sekitar untuk menjalankan ibadah Gedung suzuya.
Serta pihak jemaat juga sangat sedih karena jemaaat dilarang beribadah, padahal mereka tidak mengganggu waraga sekitar.
Selanjutnya ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumut (bung Paulus Gulo), meminta kepada bapak walikota Medan yang menjabat saat ini, untuk menjamin keberlangsungan suatu ibadah sesuai dengan peraturan undang-undang dan juga bisa memberikan solusi terhadap jemaat yang masih dalam kondisi belum diizinkan untuk melakukan ibadah di tempat yang sudah disewakan pungkasnya. (Pratama)