JURNALISHUKUM.COM, PAPUABARAT – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari melaksanakan simulasi penanganan kecelakaan kapal di perairan Teluk Bintuni, Selasa (10/12/2024). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapan dan koordinasi antarinstansi dalam menghadapi potensi kecelakaan laut di wilayah tersebut.
Simulasi ini melibatkan beberapa instansi seperti TNI AL, Polairud, RSUD Teluk Bintuni, dan Dinas Perhubungan. Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kansar Manokwari, Markus Lukas, S.T., menjelaskan bahwa simulasi ini dilaksanakan karena tingginya angka kecelakaan kapal di perairan Bintuni.
“Setiap tahun terjadi sekitar 10 kecelakaan kapal di perairan Bintuni. Biasanya disebabkan oleh kerusakan mesin atau faktor lainnya. Melalui simulasi ini, kami meningkatkan kerja sama antarpotensi SAR agar penanganan kecelakaan lebih efektif dan efisien,” ujar Markus.
Simulasi ini menskenariokan kebakaran di kamar mesin kapal KM Sarex 01 pada koordinat 2°8’19.20″S – 133°33’2.25″E. Kebakaran menyebabkan beberapa awak kapal melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
Kapal yang sedang mengangkut bahan bangunan itu dalam perjalanan dari Wasior menuju Manokwari dan Sorong.
Begitu menerima sinyal distress pukul 09.30 WIT, SAR Mission Coordinator (SMC) langsung mengerahkan armada laut dan darat ke lokasi kejadian untuk melaksanakan evakuasi.
Tim gabungan berhasil menyelamatkan korban dengan rincian:
TNI AL: Mengevakuasi dua korban, satu mengalami luka kaki, dan satu terluka berat.
Polair Bintuni: Menyelamatkan tiga korban, dua di antaranya mengalami luka bakar dan satu ditemukan di life raft dengan luka berat.
Dinas Perhubungan: Mengevakuasi dua korban, satu luka ringan, dan satu meninggal dunia.
Basarnas: Berhasil menyelamatkan satu korban yang terjebak di dalam kapal.
Korban yang selamat langsung dibawa ke Dermaga Jetty Kampung Lama untuk mendapat perawatan medis. Ambulans dari RSUD Bintuni, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas setempat dikerahkan untuk menangani korban luka berat.
Fasilitas Pendukung dan Evaluasi
Polres Bintuni dan Kodim 1806 turut mengamankan lokasi simulasi dengan memasang garis polisi di sekitar dermaga. Tenda triase dan posko keluarga didirikan untuk membantu proses identifikasi korban dan memberikan dukungan psikologis kepada keluarga.
Simulasi ini melibatkan berbagai fasilitas seperti speed boat, rubber boat, rescue car, dan ambulans. Kepala Kantor Basarnas Manokwari memberikan apresiasi atas kerja sama dan koordinasi solid antarinstansi selama pelaksanaan simulasi.
Dengan keberhasilan simulasi ini, Basarnas dan instansi terkait menunjukkan kesiapan menghadapi potensi kecelakaan laut di Teluk Bintuni, sekaligus meningkatkan sinergi dalam operasi penyelamatan di masa mendatang.(Amiruddin)