JURNALISHUKUM.COM, PAPUABARAT – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni kembali menggelar Festival Tari dan Kuliner Tujuh Suku di Gedung Serba Guna (GSG) sebagai bagian dari upaya melestarikan kebudayaan lokal.
Kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan HUT RI ke-79 sekaligus menjadi sarana bagi generasi muda dalam mengenali, menggali, dan memahami nilai-nilai budaya tradisi tujuh suku di Sisar Matiti yang kaya akan kearifan lokal dan nilai budaya yang khas.
Dalam sambutannya, Staf Ahli Bupati Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana, Kace Bestina Satya SKM, menyampaikan permohonan maaf dari Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda Teluk Bintuni yang tidak dapat hadir karena sedang bertugas di luar daerah.
“Mari kita memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini kita dapat hadir bersama-sama mengikuti acara pembukaan festival tari budaya dan kuliner tujuh suku,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kace Bestina Satya menyampaikan pentingnya peran perempuan dalam masyarakat, baik sebagai pribadi, istri, ibu, kepala keluarga, maupun warga negara yang berkewajiban mendidik generasi penerus.
Ia juga menyoroti bahwa perempuan dan anak sering kali menjadi kelompok rentan yang menghadapi berbagai masalah, seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, dan kekerasan.
Kabupaten Teluk Bintuni, yang dikenal dengan keberagaman etniknya, termasuk tujuh suku besar dan beberapa sub etnik lainnya, memiliki kekayaan budaya lokal yang sangat bernilai.
Namun, Kace Bestina Satya juga mengingatkan bahwa nilai-nilai budaya tersebut mulai tergeser oleh transformasi dan peradaban sosial.
“Jika tidak sejak dini dilakukan revitalisasi terhadap nilai-nilai tradisi yang ada, lambat laun budaya ini akan mengalami kepunahan,” tambahnya.
Pemerintah daerah memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga yang konsisten melaksanakan kegiatan Festival Tari dan Kuliner Tujuh Suku.
Festival ini tidak hanya bertujuan untuk memeriahkan peringatan HUT RI, tetapi juga menjadi media untuk membangkitkan animo generasi muda dalam memahami dan melestarikan budaya lokal serta menggerakkan ekonomi kreatif di Kabupaten Teluk Bintuni.
Kace Bestina Satya menekankan pentingnya evaluasi tahunan terhadap pelaksanaan festival ini agar dapat terus meningkatkan sasaran dan manfaat yang dicapai.
Ia juga mengingatkan tujuh suku besar di Teluk Bintuni untuk selalu solid, menjaga kenyamanan, keamanan, dan ketentraman antar sesama, serta tetap terbuka menerima suku-suku lainnya seperti yang telah dilakukan sejak dahulu.
” Festival ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Teluk Bintuni dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal yang kaya akan nilai-nilai luhur dan kearifan tradisi. ” Sebut Ibu Kace. (Amiruddin)