JURNALISHUKUM.COM, PAPUABARAT – Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Teluk Bintuni, Yanuarius Baru S.HUT Kepala Bidang Perkebunan (PPTK) menyampaikan upaya Dinas Pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembinaan kelompok tani di wilayah tersebut. Salah satu program unggulan yang sedang berjalan adalah penanaman pohon pinang di sembilan distrik.
“Untuk tahun ini, kita baru coba di lahan seluas 5 hektar yang dibagi ke 9 distrik. Setiap distrik akan mendapatkan 1 petani yang akan diberikan bibit pinang sebanyak 550 pohon. Jarak tanamnya 3 meter dan kami akan menata agar lahan ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” ujar Yanuarius kepada Wartawan Kamis (05/09/2024).
Program ini menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2024, yang didedikasikan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat asli Papua. Yanuarius menekankan bahwa tujuan program ini adalah untuk memberdayakan petani asli papua agar mereka dapat menjadi penggerak ekonomi lokal, terutama dalam hal perdagangan pinang.
“Dalam program ini, kami tidak hanya memberikan bibit, tetapi juga memberikan alat-alat seperti parang dan tangki semprot. Selain itu, ada juga uang perangsang untuk membantu petani dalam membersihkan dan membuka lahan serta untuk menanam pohon pinang,” jelasnya.
Program penanaman pinang ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap impor pinang dari luar daerah, seperti Jayapura, Manokwari, dan Ternate, serta menciptakan pasar pinang yang dikelola oleh masyarakat asli Papua sendiri.
“Saya sering bilang kepada kelompok tani, lebih baik tanam pohon yang menghasilkan uang daripada menyimpan uang di bank. Pinang adalah tanaman yang bisa menghasilkan uang. Kami ingin merubah pola pikir masyarakat agar tidak selalu bergantung pada bantuan pemerintah,” tambah Yanuarius.
Salah satu petani binaan Dinas Pertanian di Kampung Korano Jaya, Yesaya Wassanggay, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan.
“Saya sangat senang dengan adanya bantuan bibit pinang dari pemerintah. Saya biasa menjual satu rangkai pinang seharga 100 ribu rupiah, dan dengan bantuan ini, saya bisa meningkatkan hasil panen saya,” ungkapnya.
Melalui program ini, diharapkan dalam jangka waktu 5 hingga 15 tahun ke depan, masyarakat asli Papua di Teluk Bintuni dapat hidup lebih sejahtera dan mandiri secara ekonomi. Dinas Pertanian Teluk Bintuni berkomitmen untuk terus mendukung para petani dengan program-program pemberdayaan yang berkelanjutan. (Amiruddin)