JURNALISHUKUM.COM – Dalam kurun waktu Januari hingga September 2022 tercatat sebanyak 241 korban bencana akibat kecelakaan kapal dan tengelam di aliran sungai Batanghari, Tebo dan Sungai Batang Merangin.
Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jambi Kornelis mengatakan dari data yang dihimpun Basarnas, dari ratusan korban tersebut terdiri dari 20 orang korban meninggal dunia.
” Dimana 219 orang dinyatakan selamat dari bencana dan 2 orang dinyatakan hilang hingga sekarang belum ditemukan,” katanya.
Ratusan korban tersebut dari 22 kasus kejadian, seperti kejadian kecelakaan kapal sebanyak 6 Kejadian, vencana seperti banjir dan longsor 2 kejadian, kondisi yang membahayakan nyawa 14 kejadian.
“Dari 22 kejadian, ada sebanyak 20 orang meninggal dunia. Dan ada juga korban hilang dua orang, di Sarolangun dan Merangin semuanya korban tengelam. Sampai sekarang korban belum ditemukan,” pungkasnya.
Dirinya menjelaskan, kejadian kecelakaan kapal yang terakhir terjadi di kabupaten Tebo, dimana 4 Unit truk tenggelam di Sungai Batang Tebo yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Kornelis juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu berhati hati saat beraktivitas dipinggiran sungai Batanghari. Pasalnya kondisi pinggir sungai Batanghari yang licin dapat membahayakan nyawa manusia.
” Basarnas Jambi juga telah menyiapkan Alut Kapal serta Personil di lapangan, sehingga apabila terjadi kecelakaan kapal atau ada kejadian membahayakan nyawa Manusia, personil bisa langsung diturunkan ke lokasi dengan cepat,” ucapnya.
(Syahreddy)