JURNALISHUKUM.COM, JAMBI – Ditlantas Polda Jambi kembali membuka aktivitas angkutan batubara di jalan nasional Provinsi Jambi pada Jumat 17 November 2023.
Namun, Ditlantas Polda Jambi menerapkan sistem ganjil genap untuk aktivitas angkutan batubara sementara waktu.
Penerapan sistem ganjil genap untuk angkutan batubara ini dikarenakan masih adanya proses pengerasan di jalan nasional Desa Sridadi tepatnya di Jalan Muara Bulian – Tembesi.
Sehingga, pada ruas jalan tersebut akan diberlakukan sistem buka setengah jalur.
Kemudian tidak jauh dari lokasi perbaikan jalan tersebut pada ruas jalan yang sama terdapat dua titik jalan juga yang sedang dilakukan perbaikan.
Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol, Dhafi mengatakan dalam sistem ganjil genap ini angkutan batubara wajib mempedomani manajemen Operasional Angkutan Batubara pada ruas jalan nasional menuju ke pelabuhan talang duku.
“Sistem ganjil genap ini diberlakukan buka tutup keluar mulut tambang pada tanggal ganjil dibuka dan tanggal genap ditutup (open and close coal transportation) pada ruas jalan nasional untuk angkutan batubara yang melintas,”ujarnya. Sabtu, 18 November 2023.
Kemudian, angkutan batubara juga harus mempedomani ketentuan Operasional pada ruas jalan umum terkait Batasan Tonase dan Jam Opersional.
Adapun jam operasional yang telah ditentukan Ditlantas Polda Jambi untuk angkutan batubara boleh melintas Pukul 19.00 Wib wilayah Sarolangun / Tebo.
Kemudian, Pukul 20.00 Wib wilayah Batanghari dan pukul 21.00 Wib wilayah Muaro Jambi.
Ditlantas Polda Jambi pun menegaskan Angkutan batubara beroperasional di jalan nasional Provinsi Jambi tidak boleh lebih dari 4.000 unit kendaraan perhari.
“Sistem buka tutup dan penerapan sistem ganjil genap untuk angkutan batubara ini bersifat sementara sampai dengan perbaikan jalan pada ruas jalan Muara Bulian – Muara Tembesi yang diperbaiki selesai dilaksanakan,” jelasnya.
Sementara itu, Apabila ketentuan sistem ganjil genap ini dilanggar angkutan batubara, maka Ditlantas Polda Jambi akan kembali menyetop hauling batubara untuk dievaluasi.
Jurnalis Hukum : Heriyanto S.H.,C.L.A