JURNALISHUKUM.COM, PAPAUABARAT – Seorang warga tanpa KTP Bintuni, Multa DG Serang (60 tahun), ditangkap dalam kasus produksi dan penjualan minuman lokal berbahaya jenis Cap Tikus dan Bobo. Berdasarkan laporan polisi nomor: LP/A/2024/SPKT, Satresnarkoba Polres Teluk Bintuni bersama tim gabungan menggerebek lokasi produksi di kompleks pensiunan, Kelurahan Bintuni Barat, Distrik Bintuni, pada 1 Oktober 2024.
Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Dr. H. Choiruddin Wachid, melalui Kabag AKP Sakaria Tampo dan Kasat Narkoba IPTU Tri Sukma Adimasworo, dalam konferensi pers di aula gedung A3 Polres Teluk Bintuni pada Rabu (2/10/2024), menjelaskan bahwa penggerebekan dilakukan pada 1 Oktober 2024 pukul 21.00 WIT, berdasarkan Surat Perintah Tugas Nomor SPRIN/1/2024/Sat Resnarkoba.
Tersangka Multa DG Serang diduga melanggar Pasal 204 Ayat (1) KUHP dan Pasal 135 Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Ia memproduksi dan menjual minuman yang membahayakan nyawa atau kesehatan orang tanpa memberikan peringatan akan bahaya produk tersebut, yang juga tidak memenuhi persyaratan sanitasi pangan.
Dalam penggerebekan tersebut, petugas menyita beberapa barang bukti, di antaranya:
4 ember berisi minuman Cap Tikus sebanyak 40 liter
1 wadah/dandang besar
1 batang bambu dengan slang dan plastik bening
1 kompor Hock
4 bungkus sisa Fernipan
2 dos Fernipan
1 termos warna hijau
1 dandang kecil
1 jeriken berisi Cap Tikus sebanyak 5 liter
5 plastik merah berisi botol bekas teh pucuk
1 karton berisi botol bekas teh pucuk
1 botol teh pucuk berisi Cap Tikus.
Tersangka diancam dengan hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun sesuai Pasal 204 Ayat (1) KUHP. Selain itu, Pasal 135 UU RI No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan juga mengancam hukuman penjara maksimal 2 tahun atau denda hingga Rp 4 miliar.
Kasat Narkoba IPTU Tri Sukma Adimasworo, didampingi KBO IPDA Yusbin, menambahkan bahwa sebelum penggerebekan, Satresnarkoba Polres Teluk Bintuni telah melakukan razia miras di kios-kios Bintuni pada akhir September.
Kasus ini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut, dan tersangka akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Satresnarkoba mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap bahaya minuman yang tidak memenuhi standar kesehatan dan keamanan. (Amiruddin)