JURNALISHUKUM.COM, JAMBI – Diduga tidak puas dengan pelayanan Rumah Sakit (RS) Islam Arafah di Kota Jambi, Keluarga Pasien Mengamuk. Bahkan, selain mengamuk, keluarga pasien juga merusak sejumlah fasilitas RS tersebut, kerusakan itu didapat pada dinding pintu serta kaca pintu IGD RS pecah, hingga kacanya berserakan dilantai.
Dari data yang berhasil dihimpun wartawan dilapangan, pada pengrusakan tersebut bermula saat dua orang mengantarkan pasien dengan kondisi luka bacok dibeberapa bagian tubuhnya pada pukul 00.30 WIB, Minggu (22/1), dan seharusnya langsung ditangani oleh pihak RS Islam Arafah Kota Jambi sesuai dengan standar operasi penindakan rumah sakit.
Kemudian, tanpa diketahui alasannya sekitar pukul jam 02.00 WIB dini hari tiba–tiba keluarga korban mengamuk dan membabi buta dengan alasan pihak RS tidak memberikan pelayanan yang prima sehingga menyebabkan pasien meninggal dunia.
“Kami Security hanya bisa berusaha untuk mendinginkan situasi dengan memberikan arahan agar keluarga pasien bisa bersabar dan bisa mengendalikan diri dan jangan melakukan perusakan terhadap sarana dan instalasi RS Islam Arafah,” cerita Wanto, Security RS Arafah
Sementara Robbi, salah satu petugas kesehatan Rumah Sakit Islam Arafah mengatakan pasien langsung melakukan penanganan sesuai dengan SOP (Standar Operasi Prosedur) RS Islam Arafah untuk melakukan tindakan pertama pertolongan pasien untuk menyelamatkan nyawa pasien.
“Setelah dilakukan penanganan pertama oleh IGD RS Islam Arafah kondisi pasien mulai membaik tetapi setelah dilakukan tindakan Rontgen kondisi pasien menurun, dan kondisi pasien haus dan meminta minum tapi petugas IGD RS Islam Arafah melarang tidak boleh minum,” ujarnya.
Kemudian petugas RS memberi saran jika kalau pasien mau minum agar dioleskan saja air pada bagian mulut atau bibir pasien, akan tetapi karena kondisi pasien merasa sangat haus dan paksa minum, pihak keluarga memberikan air untuk diminum oleh pasien tanpa diketahui oleh petugas rumah sakit.
“Setelah petugas tahu pasien minum air langsung mengecek kondisi pasien dan ternyata kondisi kesadaran pasien semakin menurun dan hilang kesadaran, selanjutnya tindakan dari Petugas Instalasi Gawat Darurat RS Islam Arafah melakukan tindakan lanjutan dengan pompa jantung untuk mengembalikan denyut nadi dan bantuan nafas serta pelaksanaan alat kejut jantung,” jelasnya.
Menurut dia, dengan kondisi kesadaran pasien tetap tidak membaik dan oleh petugas jaga Rumah Sakit Islam Arafah dilaksanakan pemeriksaan penunjang untuk menentukan kondisi pasien apakah masih dalam kondisi sadar atau sudah meninggal.
Setelah dilakukan tindakan pemeriksaan penunjang, pasien tetap tidak sadarkan diri dan sekitar pukul 02.50 WIB oleh Dokter jaga IGD (Instansi Gawat Darurat) RS Islam Arafah dr. Haldian dan dr. Robbi, Sp. B, menyatakan meninggal dunia.
Setelah mendengar kondisi pasien dinyatakan meninggal dunia, keluarga pasien yang sangat banyak datang ke RS kembali melakukan sarana perusakan dan instalasi Rumah Sakit Islam Arafah dengan memecahkan kaca pintu dan jendela serta melempar benda-benda seperti botol air mineral dan benda lainnya.
Disamping itu, video viral berdurasi beberapa detik terkait dugaan keluarga pasien mengamuk ini di RS Islam Arafah Kota Jambi, juga beredar di sosial media dan GWA. Atas kejadian itu pihak Rumah Sakit Islam Arafah siang ini berencana akan membuat Laporan Pengaduan Kepolisian terkait kejadian hal tersebut. (Tim)