JURNALISHUKUM.COM, LEBANON – Sayap bersenjata kelompok Palestina Hamas mengatakan bahwa mereka menembakkan rentetan roket ke Israel dari Lebanon selatan sebagai tanggapan atas serangan Israel di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan di Telegram pada hari Senin, Brigade Qassam Hamas cabang Lebanon mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan 16 roket yang menargetkan kota Nahariya di Israel utara dan pinggiran selatan kota Haifa.
Israel mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi sekitar 30 peluncuran dari Lebanon dalam waktu satu jam. “IDF merespons dengan tembakan artileri ke arah asal peluncuran,” tulis Pasukan Pertahanan Israel di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Brigade Qassam mengatakan bahwa roket-roket tersebut merupakan pembalasan atas “pembantaian dan agresinya terhadap rakyat kami di Gaza”, di mana pihak berwenang Palestina mengatakan bahwa serangan udara Israel yang tiada henti telah menewaskan lebih dari 10.000 orang sejak pertempuran dimulai pada 7 Oktober setelah serangan Hamas di Israel selatan. yang menurut pihak berwenang Israel menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Meskipun Gaza telah menjadi pusat serangan sejauh ini, ketegangan masih tinggi di perbatasan Israel dengan Lebanon , di mana beberapa kelompok bersenjata, termasuk Hizbullah yang didukung Iran, terlibat baku tembak terbatas dengan pasukan Israel selama hampir sebulan.
Pertukaran lintas batas tersebut telah menewaskan sedikitnya 81 orang di Lebanon, termasuk 59 pejuang Hizbullah, dan enam tentara dan dua warga sipil di pihak Israel, menurut penghitungan dari kantor berita AFP.
Brigade Qassam tidak memberikan rincian lebih lanjut dalam pernyataannya, namun menembakkan roket ke arah Haifa adalah sasaran terjauh dari Lebanon sejak bentrokan dimulai di sepanjang perbatasan.
Melaporkan dari Beirut, Koresponden Al Jazeera Zeina Khodr mengatakan bahwa serangan Israel terhadap kendaraan pada hari Minggu telah menewaskan tiga anak dan nenek mereka. Hizbullah mengatakan pihaknya membalas dengan menembakkan roket ke kota Kiryat Shmona di Israel utara, menewaskan seorang warga sipil Israel.
“Pada hari Jumat, Sekretaris Jenderal [Hizbullah] Hassan Nasrallah berjanji bahwa setiap warga sipil yang terbunuh di Lebanon akan dibalas dengan serangan di Israel yang menewaskan seorang warga sipil. Jadi dia menetapkan, jika Anda mau, persamaan itu,” kata Khodr.
Para analis telah menyatakan kekhawatiran bahwa perang Israel di Gaza dapat memicu eskalasi regional yang lebih luas, dimana Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya yang didukung oleh Iran bergabung dalam perang melawan Israel ketika kondisi kemanusiaan di Gaza mencapai titik puncaknya.
Sejauh ini, kedua belah pihak telah berhasil menghindari langkah-langkah yang dapat memicu konfrontasi yang lebih besar, dan memilih untuk melakukan serangan balasan dan serangan rudal.
“Kedua belah pihak sangat memahami konsekuensi meluasnya konflik di Lebanon selatan,” kata Khodr.