https://dashboard.mgid.com/user/activate/id/685224/code/68609134aa79c3b5cb0177965d610587
Nah..!!! Ratusan Perangkat Desa Batang Hari Akan Adakan Aksi Solidaritas Tuntut Hak Gaji Luar Biasa..!!!Kejagung RI Sita Uang Ratusan Miliar dalam Perkara PT Duta Palma Korporasi LP Kelas IIB Muara Bulian Sediakan Sarana Asimilasi dan Edukasi untuk Tingkatkan Kualitas Pembinaan Warga Binaan Wakapolri Nyatakan, Jurnalis Tidak Bisa Di Jerat UUD ITE Banyak Kabel Udara Tidak Miliki Izin Dan Tidak Melapor ke APJII Jambi,

Untuk Wilayah Kabupaten Batanghari Pesan Pupuk Organik Disini Dan Harga Terjangkau. Hubungi 085266117730

Home / Nasional

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 07:45 WIB

Saran Menkes untuk Obat Alternatif ke Anak Selain Sirop

JURNALISHUKUM.COM, JAKARTA – Maraknya obat sirop anak yang mengandung senyawa berbahaya jelas bikin orang tua bingung. Sebagai solusi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan obat alternatif untuk anak.
Jika obat sirop dilarang, sebenarnya ada alternatif untuk menghadirkan pil pediatrik atau pil khusus buat pasien anak.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau dokter dan apoteker untuk memberikan obat alternatif untuk anak. Salah satu contohnya mungkin bisa berbentuk pil pediatrik.

“Kalau ada di daftar ini dan memang enggak ada alternatif lain di luar sirop, kami harapkan para apoteker, para dokter meresepkan, meracik obatnya seperti itu,” kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/10).

Sebagaimana diketahui, buntut maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak, Kemenkes melarang penggunaan obat sirop untuk anak. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahkan telah menarik peredaran beberapa jenis obat tertentu.

Hal ini jelas bikin orang tua khawatir, khususnya mereka yang memiliki anak berusia balita. Obat tablet yang digerus jelas tak bisa dijadikan alternatif.

Hingga saat ini, sebanyak 241 anak di Indonesia dilaporkan terserang gagal ginjal akut. Sebanyak 133 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Gagal ginjal akut dikenal juga dengan istilah medis gangguan ginjal akut progresif atipikal. Penyakit ini merujuk pada menurunnya kondisi ginjal secara cepat dan mendadak.

Penyakit ini berkembang dengan cepat. Jika terlambat ditangani, bisa berujung fatal hingga menyebabkan kematian.

Orang tua diimbau untuk mewaspadai sejumlah gejala yang mungkin muncul pada anak. Misalnya saja frekuensi berkemih atau kencing anak yang menurun, demam, diare, dan lain-lain.

Editor : Nurlela/Sumber : CNN Indonesia

BACA JUGA  BREAKING NEWS: Nah..!!! Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Dihukum Mati

Share :

Baca Juga

Nasional

Kejari Teluk Bintuni Sosialisasikan Peran Krusial Aparat Kampung dalam Pemilukada Serentak 2024

Ekonomi

Nah..!!!Kepala BPKP Blak-blakan Biang Kerok Penerimaan Pajak Daerah Loyo

Nasional

Nah..!!!Pekan Ini, Gubernur Jambi Pastikan Membuka Aktivitas Batubara

Nasional

Lembaga Auditorium ACC Sukabumi Bersama DPW BAIN HAM RI Jawa Barat Selenggarakan Training Hukum

Nasional

Badan Kesbangpol Teluk Bantuni Sosialisasikan GNRM

Nasional

Tim Itwasum Polri Audit Kinerja 6 (enam) Polres Jajaran Polda Sulut di Amurang

Nasional

Toni Harmanto, Kapolda Jatim Pengganti Teddy Minahasa

Nasional

Pemkab Nagan Raya Selenggarakan Upacara Kibar Obor Api PON XXI 
error: Content is protected !!