JURNALISHUKUM.COM, BATANGHARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Batanghari, Jambi, jangan tutup mata soal pembangunan jalan lingkungan di Kecamatan Mersam. Pasalnya, jalan lingkungan yang sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki, kini di lobangi dengan alasan akan di bangun dengan program tambal sulam dan pecing pada perbaikan jalan tersebut.
Kadir, warga Kelurahan Kembang Paseban mengatakan, terkait dengan lobang yang digali di badan jalan membuat genangan air dan juga rawan akan kecelakaan untuk pengendara motor.
“Di depan rumah saya ini sudah dua orang pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan. Kemudian lobang ini sejak bulan lalu di lobangi tanpa ada perbaikan sampai dengan tahun baru 2024 lagi,” kata Kadir.
Dia juga mengatakan, di dalam proses perbaikan yang di lakukan pihak Pemkab Batanghari terlihat kurang serius. Di lokasi perbaikan jalan, tepatnya jembatan arah keluar simpang mersam, terlihat satu unit alat berat dan tumpukan batu kecil.
“Ya, batu kecil itu kemungkinan untuk menutupi lobang yang sudah mereka gali. Namun lobang ini sudah lama di gali tanpa ada perbaikan, terhitung sudah beberapa pekan jalan tersebut di gali lebih kurang 5 sampai 10 centimeter,” ujarnya.
Kepala Dinas PUTR Batanghari, H. Ajrisa Windra, ST, MM ketika di mintai keterangan Jurnalishukum.com lewat Via Ponselnya membenarkan adanya perbaikan jalan di Kelurahan Kembang Paseban.
“Ini perintah Bupati untuk menyelesaikan kerusakan jalan lingkungan di delapan kecamatan di Batanghari, dengan Swakelola dan dananya sebesar Rp1 miliar. Dana ini juga sudah termasuk perbaikan jalan di Kecamatan mersam,” jelasnya.
Dia juga mengungkapkan, terkait dengan perbaikan jalan lingkungan tersebut, hanya sebatas tambal sulam dan pecing saja. Dan dalam dua hari ini akan segera ditindaklanjuti oleh instansi.
“Ya, pada proses perbaikan jalan itu nanti, pihak Dinas minta tolong kepada masyarakat untuk mengawasinya, sampai dengan pekerjaan itu selesai, lebih kurang tiga bulan lah,” ungkapnya.
Perlu diketahui, sebelumnya sebagian warga di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi, keluhkan dengan pembangunan jalan lingkungan yang sudah dirusak pada akhir tahun 2023 lalu.
Sanusi, warga Desa Kembang Tanjung juga mengatakan, bahwa pengerjaan pembangunan jalan seperti ini kurang memuaskan bagi masyarakat. Pasalnya, dampak dari keteledoran pekerjaan ini banyak yang menjadi korban.
“Rusaknya jalan sudah lama dan sampai hari ini belum diperbaiki dengan tampal sulam di setiap lobang yang sudah dirusak. Apalagi sering terjadi kecelakaan dan beberapa orang sudah ada yang jatuh dari motornya,” katanya.
Rin, warga RT05 Kelurahan Kembang Paseban juga mengatakan, pembangunan jalan ini juga tidak memiliki papan merek yang dapat menjelaskan kepada masyarakat, pembangunan jalan tersebut kapan akan diteruskan.
“Selain itu kondisi badan jalan sudah banyak yang di lobangi, lebih kurang sedalam 5 sampai dengan 7 centimeter bahkan ada yang 10 centimeter dan kemudian di biarkan begitu saja, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda perbaikan,” ungkapnya.
Senada di katakan Din, warga yang sama, bahwa dengan adanya lobang jalan yang sudah dirusak tersebut membuat pengguna jalan alami kecelakaan akibat dari dalamnya lobang jalan yang sudah di gali pihak terkait.
“Coba kalian lihat sendiri dan turun ke lapangan, melihat kondisi jalan yang sudah di lobangi tidak dilakukan perbaikan, hari ini sudah masuk tahun 2024 dan pertanyaannya pembangunan jalan ini menggunakan dana apa,” ujarnya.
Man Wil, warga kelurahan setempat juga mengungkapkan, ada beberapa orang pengguna jalan sudah banyak yang menjadi korban akibat lobang jalan itu. Bahkan, kondisi jalan yang sudah di lobangi itu sangat memprihatinkan.
“Jalan lingkungan ini merupakan jalan umum atau jalan kabupaten bagi masyarakat Kelurahan, Desa Kembang Tanjung dan Desa Mersam. Dan perlu untuk kita ketahui bahwa jalan ini setiap hari di lintasi oleh masyarakat di dua desa dan satu kelurahan,” tandasnya.
Jurnalis Hukum : Heriyanto S. H., C. L. A