JURNALISHUKUM.COM, BATANGHARI – Pekerjaan yang dilakukan oleh CV. Bukit Graha pada pekerjaan rehap pasar ikan di Los pasar Keramat tinggi Muarabulian Kabupaten Batanghari,, Jambi, di pertanyakan. Pasalnya, pekerjaan melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (PPP), degan pekerjaan rehab pasar ikan keramat tinggi, dengan nomor kontrak : 027/ 114/ Kontrak/ PSR. Keramat Tinggi dengan nilai kontrak Rp.404.865.174.50 kini terbengkalai.
Berdasarkan informasi dilapangan, bahwa sejak dibongkarnya los tersebut, lebih satu bulan lalu, para pedagang pun banyak yang berkeluh kesah, sebab usai dilakukan pembongkaran los, perehabannya masih jalan ditempat.
Perlu diketahui, bahwa batas waktu pengerjaan proyek rehab pasar ikan Kramat Tinggi di bawah naungan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (PPP) Batanghari tersebut hanya 90 hari kalender dan sudah dimulai sejak 20 Juli 2023 lalu.
Salah satu pedagang ikan di Pasar Kramat Tinggi mengaku kecewa dengan lambatnya pembangunan ulang los tersebut.
“Kami sungguh sangat kecewa dengan ini semua, kenapa tidak, yang seharusnya kami bisa berjualan untuk mencari rezeki di los ini, tapi semenjak dibongkarnya los ini pihak kami pedangang sangat merugi. Kami juga harus membayar lapak dengan harga yang mahal,” ucap pedagang yang enggan disebutkan namanya ini.
Sementara itu, salah satu pedagang lainnya mengatakan, setelah satu bulan lalu dilakukan pembongkaran,seolah-olah rekanan sengaja membuat los tersebut terbengkalai dan belum menunjukkan progress yang signifikan.
“Lihatlah itu sampai kini masih terbengkalai yang sehingga kami berjualan ikan disini kepanasan. Seharusnya proyek seperti ini dipagar dengan seng supaya keamanan terjaga, tapi bukan-nya dipagar seng bekas bongkaran los ini saja dibawahnya pulang juga kayu bekas bongkaran,” ujarnya.
Sementara itu Dodi sebagai Kapala UPTD Pasar Kramat Tinggi menyayangkan dengan sikap rekanan yang lambat melakukan pekerjaan rehab pasar ikan tersebut.
“Ya memang ada perehaban los ikan, tapi sudah satu bulan pekerjaan tersebut masih terbengkalai. Kalau seperti ini, kan yang jadi korban para pedagang, mereka kepanasan,ikan yang biasanya kalau siang masih segar tapi kini susah lah mau dikata,” ujarnya, Senin (04/09).
Dia kembali mengatakan, dirinya bahkan sudah berkali-kali mengingatkan rekanan dan instansi terkait agar segera memulai rehab bangunan los pasar tesebut.
“Saya sudah berulang kali mengasih tau kepada pihak pemborong maupun pihak dinas, agar fasilitas los ikan cepat diperbaiki dan juga kolam untuk ikan mereka jangan lupa dibuat, tapi sampai saat ini proyek tersebut belum juga dikerjakan,” tandasnya.
Jurnalis Hukum : Heriyanto S.H.,C.L.A