JURNALISHUKUM.COM, Batanghari– Pasca Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi Fraksi Partai Nasdem, Daerah Pilihan Kabupaten Batang Hari – Muaro Jambi, pada Pekan lalu yang turun langsung ke lapangan guna memantau pengerjaan pembangunan Jalan Lingkungan di Kelurah Kembang Paseban, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batang Hari, tepatnya di Jalan Lingkungan RT 10,13, 14 dan 16, dan menindak tegas kepada Rekanan untuk bekerja sesuai Speak dan memperbaiki pengerjaan yang diduga dikerjakan asal-asalan. Hingga saat ini terpantau pihak rekanan masih mengangkangi amanah DPRD tersebut.
Pasalnya, seseuai pantauan dilapangan, dimana sejak turunnya DPRD Sapuan Ansori pada Jum’at, 21 Oktober 2022 ke lokasi pembangunan jalan yang merupakan Aspirasi partai Nasdem itu, dirinya sudah mengencam tegas agar pihak rekanan bisa bekerja secara profesional dan sesuai RAB yang sudah ditetapkan. Namun nyatanya hingga Jum’at, 28 Oktober 2022 terpantau pihak rekanan sama sekali tidak mengindahkan setiap tekanan yang dituntut oleh Sapuan Ansori.
Dimana diketahui sesuai fakta dilapangan, pekerjaan pembangunan jalan Lingkungan yang memakan dana anggaran yang bersumberkan dari APBD Provinsi Jambi Tahun 2022 dengan jumlah Pagu RP 1.940.265.157.40,- yang dikerjakan oleh Rekanan CV. Putra Tunggal Konstruksi, dan sebagai Konsultan yakni CV. Zuro Contsultant. Dengan lama masa pelaksanaan selama 90 hari kalender, dengan tanggal Kontrak sejak 4 July 2022 masih dikerjakan asal-asalan.
Salah satu warga RT 14 setempat menyayangkan dimana pada pengerjaan proyek tender tersebut sejak awal terpantau dikerjakan pada malam hari, sehingga hasil dari pengerjaan tersebut tidak efisien.
“Dari awal orang ni banyak mengerjakan kerjaan pengaspalan pada tengah malam sampai lah di hari terakhir kerja, mereka kerja mengaspalkan mulai jam 12 malam, terus setelah itu alat beratnya yang kerja langsung di angkatkan lagi balik pada malam itulah,” ucap Sudin warga lainnya. Jum’at (28/10/2022).
“Coba tengok sendiri hasil aspalnya, akibat tidak kondusifnya, sampai-sampai jalan selurus dan sedatar ini jadi bergelombang dan tidak lurus fisiknya karena kerja tengah malam. Dan juga aspal ini sangat tipis kami yakini ini tidak akan tahan lama karena ini sama saja dengan aspa dasar, sebab cuma satu lapis,;” lanjutnya.
Sebagai ketua RT 14, Junaidi juga mengungkapkan, kalau pengerjaan jalan itu sama sekali tidak beraturan, sebab menurut pantauannya, pada aspal itu terlihat jelas tidaklah memiliki gelombang ketebalan yang sama.
“Tipis aspalnya dan lihatlah hasilnya, ada yg agak tebal tidak beraturan dan lebih banyak yang aspalnya tipis dan asal jadi. Terus yang kami herankan, kenapa orang ini mengerjakannya setiap tengah malam terus apa lagi setelah lama tidak ada kerja lagi, kemarin mereka datang lagi, nah malamnya kerja sekitar jam 12 malam lewat, setelah itu tengah malam itu pula semua alat kerjanya di bawakan lagi katanya ke Tungkal pas saya tanya sama Humasnya,” ungkap Ketua RT 14.
Sebagai Camat Mersam, saat awak Media mencoba mengomfirmasi dan menanggapi perihal pengerjaan jalan dalam wilayah kerjanya sebagai Camat, ia berujar sama sekali tidak memahami pengerjaan itu seperti apa.
“Tadi malam jam 12 orang itu sudah kerja lagi setelah kemaren pak Dewan datangi di lokasi sesuai berita yang saya baca, nah terus pada malam itu yang saya dapati laporan dari warga, pekerjaan itu sudah siap dan alat berat orang kerja itupun malam itu juga langsung di bawa pergi dari lokasi pada malam itu juga tanpa jeda waktu,” imbuh Camat Mersam saat dijumpai di ruang kerjanya usai upacara Hari Sumpah Pemuda.
Sebagai Pengawas kontraktor, Deri saat di komfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, hingga liputan ini di terbitkan, sama sekali tidak ada tanggapan dan jawaban atas pertanyaan yang sempat di sampaikan oleh awak media ini.
Wartawan: PRISAL HERPANI SH
Penanggung jawab: HERIYANTO SH,C.L.A